Feedback Form
Azwar weBlog versi Dynamic View (chose your like):

Flipcard | Mosaic | Magazine | Sidebar | Snapshot | Timeslide

Azwar weBlog

20 December 2006

Cara Mudah Menganalisa Keaslian Sebuah Foto Digital



Setiap ada foto figur publik yang beredar di Internet, apalagi dalam pose syur, pertanyaan publik selalu sama, "asli atau tidak ya?". Masalahnya, di era teknologi digital saat ini, proses rekayasa (baca: pengolahan) gambar sudah sedemikian mudah dan rapinya. Sehingga dengan gampang pihak-pihak tertentu akan menyalahkan teknologi digital sebagai biang keladi atas keberadaan foto-foto tersebut.

Pun untuk mencirikan apakah suatu foto adalah merupakan hasil rekayasa software tertentu ataukah memang murni hasil 'jepretan' alat penggambil gambar (kamera ataupun ponsel berkamera), tidaklah terlalu mudah bagi orang awam.

Berikut ini adalah beberapa kiat untuk membedakan apakah suatu foto adalah asli ataukah hanya hasil rekayasa, yang diposting di sebuah milis oleh seseorang yang mengaku telah bergerak di bidang olrah grafis fotografi, dan nama pada e-mailnya tertulis sebagai Alvin Soong (keymon231@xxxxxxx)




Alat dan Cara

Peralatan yang dibutuhkan: komputer dan program Adobe Photoshop. Akan lebih baik jika menggunakan monitor dengan standar profesional (beresolusi cukup tinggi - Red.)

Cara mengetahuinya:

1. Perbedaan resolusi. Biasanya foto yang difoto secara profesional memiliki resolusi 255 ppi, sedangkan yang diambil dengan kamera digital biasa (non-pro) adalah 72 ppi. Bila dua foto (yang diambil dengan menggunakan alat yang berbeda kualitasnya) digabung menjadi satu, kemudian di save ke 72 ppi (dengan jpg format internet), lalu dikonversikan kembali ke 255 ppi dengan Photoshop dan di-zoom sebesar-besarnya, maka perbedaan pixelnya akan terlihat.

2. Perbedaan warna dan skin tone. Perbedaan warna wajah dengan tubuh tidak selamanya menandakan sebuah foto itu hasil rekayasa. Bahkan sangat normal bila terdapat perbedaan warna kulit wajah dengan tangan atau bagian tubuh lain. Ini dikarenakan perbedaan kehalusan dan bulu pori-pori pada wajah dengan yang lainnya hingga mempengaruhi pantulan cahaya.

Jadi perbedaan warna yang dimaksudkan disini adalah bukan cuma warna, melainkan tonase, termasuk titik terang dan titik gelap. Bila kita menemukan sebuah foto yang mencurigakan, coba atur 'brightness' monitor sampai maksimum dan 'contrast' sampai minimum. Kemudian lihat apakah terjadi perbedaan mencolok antara wajah dengan tubuh. Cara lain, buka dengan Photoshop dan gunakan filter HSB. Geser 'slider' H dan S sampai kandas ke kanan. Biasanya akan langsung ketahuan perbedaannya jika dua gambar atau lebih dijadikan satu.

3. Grain dan noise. Umumnya foto baik yang digital atau hasil scan, memiliki noise terutama pada daerah shadow (gelap). Noise atau grain ini timbul karena bit info tidak tertangkap kamera, sehingga software kamera mengkompensasi secara digital, umumnya secara interpolasi. Kamera yang berbeda tentu menghasilkan kompensasi yang berbeda. Untuk melihat dengan jelas, perhatikan foto pada channel masing-masing (RGB atau CMY). Biasanya yang kentara terjadi perbedaan jika foto merupakan suatu tempelan adalah di channel G (hijau) dan B (biru).

4. Cari sambungan. Bila sebuah foto dicangkok kedalam sebuah foto yang lain, tentu ada daerah sambungan. Ini efektif untuk gambar 'fake' hasil kerjaan orang-orang pemula. Biasanya foto yang di-fake dengan teknik tinggi sangat sulit mencari sambungannya karena kecanggihan Photoshop yang bisa menyamarkan sambungan sampai 255 step. Namun begitu, sering kali seorang ahli akan membuat kelalaian, misalnya pada daerah rambut, sambungan dagu, leher, dan sebagainya.

5. Perhatian: metadata yang merupakan embeded profile pada sebuah foto digital tidak pernah membuktikan kalau foto itu asli atau tidak. Kecuali kalau file foto itu berbentuk RAW (misalnya berekstension .nef untuk Nikon atau .dcr untuk Kodak )


Demikianlah beberapa tips yang telah disampaikan oleh Alvin Soong tersebut, untuk menguji keaslian suatu foto. Tentu saja masih banyak teknik-teknik lain yang bisa untuk membuktikan keaslian suatu foto. Dan sebaliknya, tentu saja akan lebih banyak lagi kiat-kiat untuk berkelit dan menyangkal keaslian suatu foto.

Tetapi setidaknya, tips tersebut di atas akan dapat menjadi bekal pertama Anda untuk (belajar) menjadi seorang analis foto. Bermanfaat atau tidaknya, tergantung Anda...

Sumber : Detikinet

Artikel Terkait

Post a Comment

Terima Kasih

Blogger


The Professional Template Designed by Ourblogtemplates.com


Banner Header Image by Ebsoft


E-mail me at:










Azwar Amril - Find me on Bloggers.com




Thank you for visiting my weBlog, See u soon


Copyright © 2005-2019 Azwar weBlog

Blog Protected

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP