18 January 2007

Lenyapkan Rasa Sakit dengan Lintah

KITA mungkin jijik atau takut terhadap binatang lintah. Binatang yang satu ini walaupun banyak orang beranggapan demikian, namun ternyata di balik semua itu tersimpan manfaat yang begitu besar di dunia kesehatan.

Menurut sebuah penelitian, lintah ini bisa dijadikan obat yang mujarab dalam meringankan rasa sakit sekaligus bisa melancarkan peredaran darah manusia.

Lintah atau nama latinnya Hirudo medicinalis, mulai diteliti sebagai obat oleh berbagai rumah sakit di tempat praktek dokter di Jerman. Bahkan, konon katanya, di sana setiap tahun sekira 250.000 ekor lintah digunakan untuk mengatasi pendarahan, juga dimanfaatkan dalam operasi plastik.

Ternyata, metode penyembuhan dengan lintah merupakan tata cara yang tersisa dari Abad Pertengahan. Pada masa itu pasien yang mengalami masalah pada sendi lutut akan merasa lebih baik setelah menempelkan lintah pada lukanya selama beberapa minggu.

Kini, lintah diakui sebagai penolong manusia. Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga rahang yang berbentuk seperti setengah gergaji yang dihiasi sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit lintah bisa menyedot darah sebanyak 15 ml. Darah tersebut cukup untuk hidupnya selama setengah tahun.

Dalam air ludah lintah mengandung zat aktif yang sekurang-kurangnya berisi 15 unsur, di antaranya zat putih telur "hirudin" yang bermanfaat untuk mengencerkan darah, dan juga mengandung "penisilin".

Selain itu juga, binatang ini pun bisa juga dimanfaatkan sebagai obat untuk penderita skizofrenia maupun depresi, juga untuk merangsang mata, mengempiskan lidah bengkak, dan meringankan rasa sakit usus buntu serta perdarahan.

Kemampuan lintah rupanya menarik perhatian Manfred Roth. Maka, sejak sepuluh tahun lalu ahli zoology dan pecinta binatang "haus" darah ini menjadi pengelola dan pengimpor lintah satu-satunya di Jerman. Ia mengembangbiakan binatang ini pada bekas rumah-rumah kaca untuk sayuran. Lintah peliharaannya diletakkan di antara tumbuhan air, seperti bunga teratai, di kolam berair jernih dengan pengawasan kebersihan yang ketat.

Setidaknya ada 19 kolam tempat pemeliharaan. Tahun ini saja dihasilkan 100.000 ekor lintah yang dikemas dengan menggunakan kain basah dan styrofoam pelindung dan dikirimkan kepada para dokter, klinik, dan tabib.

Nah, karena kemampuannya tadi, dalam Bahasa Inggris seorang tabib pada Abad Pertengahan dianggap sebagai leechers. Orang Teuton (Jerman kuno) mengartikan leech hampir sama artinya dengan kata "penyembuh".

Dhanvantari, salah seorang dewi India, dalam Ayurveda digambarkan memegang seekor lintah di salah satu dari empat tangannya.

Jadi, ternyata binatang yang menakutkan sebagai penghisap darah atau dikenal sebagai binatang vampir ini menyimpan sejuta manfaat yang bisa digunakan manusia.

Untuk itu, janganlah kita melihat binatang ini dari sudut jijik saja, tetapi dari segi manfaatnya pun haruslah kita perhatikan.

Menurut salah satu situs di internet, dalam menggunakan lintah sebagai obat, cara pakainya adalah setelah digunakan langsung dibuang. Binatang ini pun sempat dianggap bermanfaat untuk mengobati penyakit HIV dan hepatitis.

Source : pikiran-rakyat

No comments:

Post a Comment